CONSCIENTIOUSNESS AND CREATIVITY: UNRAVELING THE DYNAMIC RELATIONSHIP
DOI:
https://doi.org/10.59581/jrim-widyakarya.v1i3.767Keywords:
kesadaran, kreativitas, kepribadian, perbedaan individu, proses kognitifAbstract
Kesadaran dan kreativitas adalah dua konstruk psikologis yang menarik perhatian dalam bidang kepribadian dan studi kreativitas. Kesadaran, yang ditandai oleh sifat-sifat seperti kerajinan, disiplin, dan ketekunan, sering dikaitkan dengan perilaku yang bertanggung jawab dan patuh pada aturan. Di sisi lain, kreativitas melibatkan generasi ide-ide baru dan bernilai, pemikiran orisinal, dan kemampuan untuk keluar dari norma konvensional. Artikel ini menjelajahi hubungan antara kesadaran dan kreativitas, mengkaji mekanisme yang mungkin mendasari hubungan tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan, yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kesadaran dan kreativitas.
References
Ackoff, R.L. (1981) Creating the Corporate Future: Plan or be Planned, John Wiley [25]
Amir M. Faisal, 2014. Kreativitas & Inovasi Dalam Bisnis: Menggali Potensi Diri Untuk Berkreasi dan Berinovasi. Bogor: Mitra Wacana Media. [8]
As’ari, A. R., Zayyadi, M., Puspa, R. D., & Purnawati, L. (2021). Bertanya dan Berpikir (Pengembangan High Order Thinking Skill). Duta Media Publishing. [3]
Beckhard, R. and Pritchard, W. (1992) Changing the Essence: The Art of Creating and Leading Fundamental Change in Organizations, Jossey-Bass, San Francisco, CA [13]
Buzan, Tony. 2002. Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. [23]
Chu, X., Ma, Z., Li, Y., & Han, J. (2015). Openness, Conscientiousness, Extraversion, Stressor and Psychological Stress Response. International Journal of Business Administration, 6(4), 11-18. Diakses dari 5 maret 2023. [10]
Crow, L. & Crow, A. 1984. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Nurcahaya. [15]
Crow, L. & Crow, A. 1984. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Nurcahaya. [16]
Danandjaja, J. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Antropologi Indonesia. [29]
E. Goldman (2004).”Business Ethics: Profits, Utilities, And Moral Rights. A Sociological Perspectives” Sociology and Public Affairs, vol. 9, no. 3, Spring. [12]
Eny Kusumastuti, 2009, Proses Penciptaan dan Kreativitas dalam Seni dalam jurnal humaniora proses penciptaan dan kreativitas dalam. [14]
Fogler & LeBlanc (dalam Kasali dkk, 2010: 43) [20]
Gari A. Davis, Anak Berbakat dan Pendidikan Keberbakatan, (Jakarta : Indeks, 2012), 257. [2]
Gartland, N., O'Connor, D. B. & Lawton, R. (2012). The Effects of Conscientiousness on the Appraisals of Daily Stressors. Stress and Health, 28(1), 80-86. Diakses darihttp://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/smi.1 404/full [11]
Guilford, J.P. 1986. Creative Talents: Their Nature, Uses and Development. Buffalo, NY: Bearly Ltd. [22]
https://ppsdmaparatur.esdm.go.id/berita/6-hambatan-dalam-berpikir-kreatif [5]
https://ppsdmaparatur.esdm.go.id/berita/6-hambatan-dalam-berpikir-kreatif [19]
https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000382891 [24]
https://www.gramedia.com/best-seller/proaktif/ [27]
Khatibah, K. (2011). Penelitian kepustakaan. Iqra': Jurnal Perpustakaan dan Informasi, 5(01), 36-39. [28]
Lawson, Anton E. (1995). Science Teaching anf The Development of Thinking.Califronia:WadsworthPublishingCompany. [21]
Mangkunegara, A. (2000). Psikologi Perusahaan. Bandung: Trigenda [1]
Munandar, U. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia. [17]
Nurjan Syarifan. 2018. “Pengembangan Berpikir Kreatif”. Journal Basic Of Education, 3.1: 3-4. [4]
Rufaida, A (2015, Juni 24). Proses Kreativitas. Kompasiana. Diakses pada 20 Februari 2023. [9]
Steven J. Stein, and Book, Howard E, 2003. Ledakan EQ : 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses. Bandung: Kaifa. [7]
Warasti, A, 2021. Buku ajar: Mata Kuliah Psikologi Industri & Organisasi. Yogyakarta: Universitas Aisyiyah. [6]
Woolfolk, A. 2007. Educational Psychology. Boston: Pearson Education. [18]