Identitas Situbondo Sebagai Kota Santri Pancasila Terhadap Pembentukan Karakter Pancasila Santri Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo

Authors

  • Dairani Dairani Universitas Ibrahimy

DOI:

https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v2i2.3971

Keywords:

Santri, Pancasila City, Situbondo, Salafiyah-Syafi'iyah

Abstract

The birth of Pancasila as an ideology and the foundation of the Indonesian nation and state certainly cannot be separated from the efforts and struggles of the founders of the Indonesian nation and one of the famous figures who initiated Pancasila was Soekarno who was also the first President of the Republic of Indonesia. In historical records, Soekarno stated that Pancasila was on one of the islands in the eastern region when he was exiled, namely Ende Island in NTT until finally as a reward the island was given the name Pancasila Island. Likewise with Kab. Situbondo, East Java, since November 10 2022 has been named the City of Santri Pancasila by the Regent of Situbondo as a tribute to KHR. As'ad Syamsul Arifin for his services as a pioneer in accepting the Single Principle of Pancasila since the New Order which was then followed up with the 1984 NU Congress in the Salafiyah Syafi'iyah PP in which the obligation to accept, maintain and preserve Pancasila as the basis of the state was discussed and there was no need to contradict it. This article discusses the influence of the Pancasila Santri City on the character formation of Sukorejo Salafiyah Syafi'iyah students with research results showing that there is a big influence of struggle and appreciation for KHR services. As'ad Syamsul Arifin in forming the Pancasila character of students.

 

References

Abdur Rahman Saleh, Pedoman Pembinaan Pondok Pesantren, Jakarta, DepartemenAgama RI, 1982. Aimie Sulaiman, “Memahami Teori Konstruksi Social Peter L Berger”, Jurnal Society, Volume Vi Nomor 1.

Alfiatu Solikah, Strategi Peningkatan Mutu Pembelajaran pada Sekolah Unggulan, Yogyakarta, Deepublisher, 2015.

Aly, A. (2011). Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ani Yuningsih, “Implementasi Teori Konstruksi Sosial Dalam Penelitian Public Relations”, Mediator, Volume. 7 Nomor. 1

Arifin, I. (1993). Kepemimpinan Kyai: Pondok Pesantren Tebu Ireng. Malang: Kalimashada Press.

Asifudin, A. J. (2016). Manajemen Pendidikan untuk Pondok Pesanten. Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Vol. 1, No. 2, Th. 2016.

Azra, A. (2002). Pendidikan Islam: Tradisi & Modernisasi Menuju Millenium Baru. Jakarta: Logos

Babun Suharto, Dari Pesantren Untuk Umat: Reiventing Eksistensi Pesantrendi Era Globalisasi . Surabaya, Imtiyaz, 2011.

Basrowi dan Sukidin. Metode Penelitian Perspektif Mikro: Grounded theory, Fenomenologi, Etnometodologi, Etnografi, Dramaturgi, Interaksi Simbolik, Hermeneutik, Konstruksi Sosial, Analisis Wacana, dan Metodologi Refleksi, Surabaya: Insan Cendekia,2002.

Bawani, Imam. Segi-segi pendidikan agama islam Indonesia, Jakarta,

Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, Bandung, CV Pustaka Setia, 2008.

Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa:Kekuatan Pengaruh MediaMassa,Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, Jakarta, Kencana, 2008.

Burhanuddin, Y. (2005). Administrasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Darmawan, Erik. "Hubungan Agama Dan Negara Studi Terhadap Pemikiran Hidayat Nataatmadja Mengenai Hubungan Islam Dan Pancasila." Medina-Te: Jurnal Studi Islam 13.2 (2017): 151-165.

Departemen Agama RI. 2003. Pola pengembangan masarakat melalui pondok pesantren, I987.

Dhofier, Z. (2011). Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Djamaluddin & Aly, A. (1998). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Dunn, W. N. (2002). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. (Terjemahan Samodra Wibawa, dkk.). Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Eliyanto, Yakino, Faizin, & Zakiyah. (2020). Manajemen Pendidikan. Kebumen: IAINU Kebumen

Fathani, Aqil Teguh, and Zuly Qodir. "Agama Musuh Pancasila? Studi Sejarah Dan Peran Agama Dalam Lahirnya Pancasila." Al-Qalam 26.1 (2020): 117-128.

Fuad, Fokky. "Islam dan ideologi Pancasila, sebuah dialektika." Lex Jurnalica 9.3 (2012): 18033.

Junaedi, Junaedi, Diki Dikrurohman, and Abdullah Abdullah. "Pergumulan Pemikiran Ideologi Negara Antara Islam dan Pancasila dalam NKRI." Edunity Kajian Ilmu Sosial dan Pendidikan 2.2 (2023): 232-245.

Marhaeni, Sri Sedar. "Hubungan Pancasila Dan Agama Islam Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia." JPPKn (Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan) 2.1 (2017).

Marjani Alwi, Pondok Pesantren: Ciri Khas, Perkembangan, dan Sistem Pendidikannya,

Mukti Ali, Memahami Beberapa Aspek Ajaran Islam, Yogyakarta, Mizan, 1991.

Nubowo, Andar. "Islam dan Pancasila di Era Reformasi: Sebuah Reorientasi Aksi." Jurnal Keamanan Nasional 1.1 (2015): 61-78.

Shaleh, Ali Ismail, and Fifiana Wisnaeni. "Hubungan Agama Dan Negara Menurut Pancasila Dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945." Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia 1.2 (2019): 237-249.

Downloads

Published

2024-05-30

How to Cite

Dairani Dairani. (2024). Identitas Situbondo Sebagai Kota Santri Pancasila Terhadap Pembentukan Karakter Pancasila Santri Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo. Jurnal Hukum Dan Sosial Politik, 2(2), 464–477. https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v2i2.3971

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.