Analisis Yuridis terhadap Tindak Pidana Penganiayaan yang Mengakibatkan Cacat Permanen di Kabupaten Sikka

(Studi Kasus Putusan Nomor: 26/Pid.B/2022/PN.Mme)

Authors

  • Theresia Edelweis Putri Nurak Universitas Nusa Cendana
  • Aksi Sinurat Universitas Nusa Cendana
  • Orpa G. Manuain Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v2i2.2867

Keywords:

Persecution, Judge's Basis for Consideration, Criminal Imposition

Abstract

In Decision Number: 26/Pid.B/2022/PN.Mme regarding abuse which resulted in permanent disability, the panel of judges only imposed a criminal sentence on the defendant with a prison sentence of 9 months. The problem to be studied is the basis for the consideration of the Panel of Judges and the imposition of the crime. This research aims to find out the basis for the judge's considerations and the imposition of crimes against perpetrators of abuse. The benefits of this research are theoretical and practical benefits. The type of research that will be used in this writing is a normative legal study. The types of research approaches used include the statutory approach, case approach, conceptual approach and comparative approach. The data sources used in this research use two data sources, namely primary legal materials and secondary legal materials. Whether or not the judge's decision is in accordance with the criminal act charged by the Public Prosecutor, the judge must consider aspects, namely juridical, philosophical and sociological aspects. The sentence imposed on perpetrators of torture is a maximum prison sentence of 5 years, in accordance with the contents of Article 351 paragraph (2) of the Criminal Code. The judge did not take into account the juridical, sociological and philosophical aspects as a basis for consideration in making decisions regarding Decision Number: 26/Pid.B/2022 /PN.Mme. The actual criminal sentence against the defendant is a maximum imprisonment of 5 (five) years), as stated in Article 351 paragraph (1) of the Criminal Code which states "If the action results in serious injury, the guilty person is threatened with a maximum prison sentence of five years".

References

Annur, C. M. 2023, Februari 24. Publik Kecam Penganiyaan. Retrieved from DataBooks:https://databooks.katadata.co.id/dataapublish/2023/02/24/publik-kecam-penganiyaan-ini-tren-lima-tahun-terakhir-di-Indonesia

Anwar, M. H. 1990. Hukum Pidana Bagian Khusus . Bandung: Citra Aditya Bakti.

Ayyubi, S. M., & Pratiwi, D. E. 2023. Disparitas Putusan Hakim Dalam Menerapkan Noodweer Exces Dalam Tindak Pidana Penganiyaan Yang Mengakibatkan Kematian. Jurnal Komunikasi Hukum, 970-971.

Chazawi, A. 2000. Kejahatan Terhadap tubuh Dan Nyawa. Malang: PT. Raja Grafindo Perkasa.

Chazawi, A. 2001. Pelajaran Hukum Pidana Bagian 1. Malang : PT Raja Grafindo Persada.

Djindang, E. U. 1983. Pengantar Dalam Hukum Indonesia . Jakarta: Sinar Harapan.

Ilyas, A. 2012. Asas-Asas Hukum Pidana. Makassar: Mahakarya Rangkang.

Kusuma, N. A. 2021. Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penganiyaan Yang Mengakibatkan Luka Berat. Jurnal Analogi Hukum, 11-12.

Lamintang, & Lamintang, F. T. 2014. Dasar-Dasar Hukum Pidana Di Indonesia. Jakarta: PT. Sinar Grafika.

Lamintang, & Lamintang, T. 2010. Delik-Delik Khusus Kejahatan Terhadap Nyawa, Tubuh Dan Kesehatan. Jakarta: Sinar Grafika.

Maramis, F. 2013. Hukum Pidana Umum Dan Tertulis Di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Margaretha. 2023, Maret 19. Mengapa Orang Melakukan Kejahatan? Retrieved from Psikologi Unair: https://psikologi.unair.ac.id/id-ID/artikel-mengapa-orang-melakukan-kejahatan

Marzuki, P. M. 2008. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Prenadamedia Group.

Moeljatno. 2009. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Muladi, & Arif, B. N. 1998. Teori-Teori Dan Kebijakan Pidana. Bandung : Alumni.

Mulyadi, L. 2007. Kekuasaan Kehakiman. Surabaya: Bina Ilmu.

Natakharisma, K., & Suantra, N. I. 2013. Mediasi Dalam Penyelesaian Perkara Pidana Di Indonesia. Jurnal Fh Universitas Udayana, 130-131.

Oktavia, B. A. 2023, Januari 3. Perbuatan-Perbuatan Yang Termasuk Penganiyaan. Retrieved from Hukum Online: https://www.hukumonline.com/klinik/aperbuatan-perbuatan-yang-termasuk-penganiyaan

Rafia, A. 2010. Penemuan Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Sianturi, S. 1983. Tindak Pidana Di KUHP Berikut Uraiannya . Jakarta: Alumni AHM-PTHM.

Soesilo, R. 1976. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politeia.

Sudarto. 2007. Hukum Dan Hukum Pidana. Bandung: Alumni.

Syamsuddin. n.d.. Pengertian Tindak Pidana Penganiyaan. Retrieved from Artikel Kuliah: http:www.Art-Kul(ArtikelKuliah)pengertian-tindak-pidana-penganiyaan.html

Tanjaung, A. K., Purwadi, H., & Hartiwiningsih. 2019. Paradigma Hakim Dalam Memutuskan Perkara Pidana Di Indonesia. Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS , 39-41.

Undang-Undang No. 73 Tahun 1958 tentang menyatakan Berlakunya Undang-Undang No. 1 Tahun 1946 Republik Indonesia Tentang Peraturan Hukum Pidana Untuk Seluruh Wilayah Republik Indonesia Dan Mengubah Kitab Udang-Undang Hukum Pidana (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana). (Lembaran-Negara Republik Indonesia No. 127 tahun 1958 )

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana Repbulik Indonesia. (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 76 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 3209)

Wahyudi, E. (2017). Tindak Pidana Penganiyaan Dalam Fiqh Jinayah Dan Hukum Pidana Indonesia. Jurnal Al-Qanun, 121.

Downloads

Published

2024-03-06

How to Cite

Theresia Edelweis Putri Nurak, Aksi Sinurat, & Orpa G. Manuain. (2024). Analisis Yuridis terhadap Tindak Pidana Penganiayaan yang Mengakibatkan Cacat Permanen di Kabupaten Sikka : (Studi Kasus Putusan Nomor: 26/Pid.B/2022/PN.Mme). Jurnal Hukum Dan Sosial Politik, 2(2), 112–125. https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v2i2.2867

Similar Articles

1 2 3 4 5 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.