Penerapan Sanksi Pidana terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Penganiayaan di Kabupaten Belu

Authors

  • Vinsensius Naiaki Universitas Nusa Cendana
  • Orpa Ganefo Manuain Universitas Nusa Cendana
  • Heryanto Amalo Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.59581/deposisi.v2i2.3041

Keywords:

Recidivism, diversion, children, repetition of criminal acts, obstacles

Abstract

Children are the nation's assets as the successors of the nation's founders to make the country a developed country. As the nation's successors, children must receive comprehensive and massive protection. In the Child Protection Law, it is stated that children need special protection in various situations. For children who are in conflict with the law, the State provides legitimacy in the hope of changing children's behavior and the involvement of many parties in Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System or later known as the SPPA Law. The case taken by the author is a case where it is explained that a child in conflict with the law is a recidivist or has committed a repeat crime. Child recidivism is basically the same as recidivism in general, the difference is that the perpetrator here is a child. Repetition of criminal acts here means criminal acts committed by children, whether similar or dissimilar criminal acts, including criminal acts completed through diversion. It is explained that the case written is a case of repetition of criminal acts or recidivism committed by children of criminals. The legal process for the criminal act of abuse committed by Rui Vicente alias Aroni's child no longer takes the diversion route because the perpetrator's child is a recidivist. In this regard, child perpetrators are being processed in court by holding trials which are charged under Article 351 paragraph (1) of the Indonesian Criminal Code. UU no. 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System.

References

(Lembaran Negara. 2012/ NO. 135, Tambahan Lembaran Negara NO. 5332).

Fajar, Mukti dan Yulianto Achmad. 2010. Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris. Yogyakarta:Pustaka belajar.

http;// criminal law/ Tindak Pidana Terhadap Tubuh. com. 10 September 2011,

Huda, Chairul.2006, Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan, kencana. Jakarta

Kamil, Ahmad dan Marlina Fauzan.2009.peradilan pidana anak di Indonesia, refikaaditama. Bandung.

Koesnan, R.A.2005. Susunan Pidana dalam Negara Sosialis Indonesia. Bandung: Sumur.

Marzuki, Peter Mahmud. 2011. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenda Media.

Muhammad, R. 2006. Potret Lembaga Pengadilan Indonesia. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Muladi dan Barda Nawawi Arief. 1992. Teori-Teori dan Kebijakan Pidana. Bandung:citra aditya.

Mustafa,Muhammad . 2007.Kriminologi. Depok: FISIP UI PRESS.

Negara 1958/127. Tambahan Lembarab Negara NO. 1660).

Negara. 2014/ NO. 297, Tambahan Lembaran Negara NO. 5606).

Negara.2020/ NO. 109, Tambahan Lembaran Negara NO. 4235).

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang. (Lembaran Negara 2016. NO. 99, Tambahan Lembaran Negara NO. 5882).

Pidana (KUHAP). (Lembaran Negara NO.76,1981, Tambahan Lembaran Negara NO. 3209).

Prodjodikoro,W.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.

Republik Indonesia dan Mengubah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.(Lembaran

Retno,2012, Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Penganiayaan terhadap Anak, Skripsi,Makassar,

Rifai, Ahmad .2010. Penemuan Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Soeidy, Sholeh. 2001.Dasar Hukum Perlindungan Anak. Jakarta: Navindo Pustaka Mandiri.

Soetodjo, Wagiati. 2006, Hukum Pidana Anak. Refika Aditama. Bandung

SuaraPembaruan,“kejahatananak”.http://www.prakarsarakyat.org/artikel/fokus/artikl .php?aid=29. 687 diakses tanggal 10 September 2017 Pkl. 14.00 WIB.

Sunggono, Bambang .2010. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Syarifin, Pipin. 2008. Hukum Pidana DI Indonesia. Bandung: Pustaka Setia

Tahun 1946 Republik Indonesia Tentang Peraturan Hukum Pidana Untuk Seluruh Wilayah

Tongat. 2009. Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia dalam Perspektif Pembaharuan. Malang: UMM Press.

Undang- Undang No. 17 Tahun 2016 Tentang Penerapan Peraturan Pemerintah

Undang- Undang No. 35 Tahun 2014. Tentang Perlindungan Anak.( Lembaran

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-undang No. 11 tahun 2012.Tentang Sistem Peradilan pidana Anak.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. (Lembaran

Undang-Undang Nomor 73 Tahun 1958 tentang menyatakan berlakunya Undang-Undang Nomor 1

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Published

2024-04-26

How to Cite

Vinsensius Naiaki, Orpa Ganefo Manuain, & Heryanto Amalo. (2024). Penerapan Sanksi Pidana terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Penganiayaan di Kabupaten Belu . Deposisi: Jurnal Publikasi Ilmu Hukum, 2(2), 161–175. https://doi.org/10.59581/deposisi.v2i2.3041

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 

You may also start an advanced similarity search for this article.