Gambaran Tingkat Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Di PT. SUCOFINDO Cabang Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.59581/diagnosa-widyakarya.v1i3.889Keywords:
musculoskeletal disorders (MSDs), ergonomis, karyawan SucofindoAbstract
Dalam aktivitas kerjanya karyawan PT Sucofindo mengalami berbagai pajanan potensi bahaya, salah satunya faktor ergonomi. Bahaya ergonomi dapat mengakibatkan produktivitas dan kualitas pekerja menurun serta dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat risiko keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada pekerja PT. Sucofindo Surabaya Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan desain cross sectional menggunakan metode Alberta (heavy frequent awkward lifting), Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Rapid Office Strain Assessment (ROSA) dan Nordic Body Map (NBM) variabel yang diukur yaitu postur kerja karyawan PT Sucofindo. karyawan PT Sucofindo yang menjadi responden mengalami musculoskeletal disorders (MSDs) tinggi. Sebagian besar responden mengalami gangguan musculoskeletal disorders (MSDs) di kantor cabang Kalibutuh mempunyai keluhan nyeri otot di daerah leher dan bahu sebesar (15%), laboratorium A.Yani mempunyai keluhan nyeri otot di daerah leher dan bahu sebesar (40%), dan KUP Gresik tidak ditemukan keluhan pada semua responden. Responden dari kantor cabang Kalibutuh dan laboratorium A.Yani juga sebagian besar (40%) mengalami keluhan di bagian punggung bawah (lower back) sedangkan KUP Gresik tidak ditemukan keluhan pada semua responden. Sebagian besar responden (80%) merasakan keluhan tersebut 12 bulan terakhir, dan sisanya baru merasakan 7 bulan terakhir (40%).akibat posisi kerja dan stasiun kerja yang tidak ergonomi. Dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Sucofindo yang menjadi responden dalam penelitian ini sebagian besar mengalami musculoskeletal disorders (MSDs) tinggi. Sebagian besar responden pada kajian ergonomi ini mengalami gangguan musculoskeletal disorders (MSDs) di daerah leher, punggung atas, dan punggung bawah akibat posisi kerja dan stasiun kerja yang tidak ergonomis. Perusahaan disarankan untuk mengadakan program tiap 10-15 menit melakukan istirahat dan peregangan, melakukan penilaian postur kerja dan stasiun kerja pada seluruh karyawan Sucofindo agar bisa dilakukan perencanaan ergonomi untuk mencegah gangguan MSDs pada seluruh karyawan, mengadakan ergonomic awareness training pada karyawan.
References
Hunusalela, Z. F., Perdana, S., & Dewanti, G. K. (n.d.). Analisis Postur Kerja Operator Dengan Metode RULA dan REBA Di Juragan Konveksi Jakarta.
Tarwaka. 2011. Ergonomi Industri. Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Harapan Press Solo.305-342.
Sonne, M. Villalta, D. L. And Andrew, D. M. 2012. Development and Evaluation of an Office Ergonomic Risk Cheecklist: ROSA-Rapid Offeice Strain Assessment. Applied Ergonomic. Vol. 43, No. 1, (2012), 98-108.