Tinjauan Yuridis Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 07 Tahun 2014 Ditinjau dari Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 34/Puu-Xi/2013

Authors

  • Christoper Adrianto Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.59581/doktrin.v2i1.1960

Keywords:

Judicial Review, Constitutional Court Decision, Supreme Court Circular

Abstract

The Indonesian Constitutional Court in its judicial review of the Criminal Procedure Code No. 34/PUU-XI/2013 stated that Article 268 paragraph (3) regarding the limit on filing for judicial review of criminal cases is contrary to the 1945 Constitution and has no binding legal force. The Supreme Court responded to the decision by issuing Supreme Court Circular Letter No. 07/2014 which continues to limit judicial review to only one time based on the Judicial Power Act and the Supreme Court Act. Departing from regulatory dualism, this paper formulates the problem of the legal products issued by the Supreme Court and the Constitutional Court in terms of material testing of Law Number 8 of 1981 concerning the Criminal Procedure Code. This study uses normative legal research methods through a review of literature sources. Through Gustav Radbruch's Legal Theory, this study found that first, the position of the SEMA was issued even though it was in accordance with existing laws and regulations, but this decision was contrary to Gustav Radbruch's Legal Theory. Second, the legal consequences after the Constitutional Court Decision. The Supreme Court through SEMA that limits the filing of judicial review to one time is legally flawed both in terms of substance and formal formation because it contradicts the Constitutional Court Decision.

References

Jurnal dan Artikel

Alamsyah Sadam Muhamad, Shobari Ahmad, Gusma Almabiyan, Rahmanda Riza Mita, Antoni Herli, Dewi Kusuma Elya. “Perbandingan Tindak Pidana Tertentu Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 Ditinjau Dengan Teori Tujuan Hukum Menurut Gustav Radbruch.” De Jure Muhammadiyah Cirebon 7, no. 1 (2023).

Nahak, Alfonsus. “Problematika Eksekusi Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Dalam Perspektif Hukum Gustav Radbruch.” Jurnal Pendidikan Sosial Dan Humaniora 2, no. 3 (2023).

Amin, Subhan. “Keadilan Dalam Perspektif Filsafat Hukum Terhadap Masyarakat.” E-Journal System IAIN Bengkulu 8, no. l (2019).

Hidayat, Muhammad Fajar, and Ririen Ambarsari. “Anotasi Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 46/PUU-XIV/2016 Dalam Perspektif Hermeneutika Hukum.” Nurani Hukum 3, no. 2 (2020).

Meirina Fajarwati. “Validitas Surat Edaran Mahkamah Agung (Sema) Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Pengajuan Peninjauan Kembali Dalam Perkara Pidana Ditinjau Dari Perspektif Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan.” Jurnal Legislasi Indonesia 14, no. 02 (2017).

Muhlizi, Arfan Faiz. “Peninjauan Kembali Dalam Perkara Pidana Yang Berkeadilan Dan Berkepastian Hukum.” Jurnal Yudisial 8, no. 2 (2015).

Buku

Arifin Mochtar, Zainal, and Eddy O.S Hiariej. DASAR-DASAR ILMU HUKUM Memahami Kaidah, Teori, Asas, Dan Filsafat Hukum. Ed. 1. Depok: RajaGrafindo Persada, 2023.

Harahap, Yahya. Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHAP Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding Kasasi, Dan PK (Edisi Kedua). Cetakan Ke. Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Palguna, I Dewa Gede. Mahkamah Konstitusi, Dasar Pemikiran, Kewenangan Dan Perbandingan Dengan Negara Lain. Jakarta: Konstitusi Press, 2018.

Irdan, Dahlan, and A. Hamzah. Upaya Hukum Dalam Perkara Pidana. Jakarta: Bina Aksara, 1987.

Kusumohamidjojo, Budiono. Teori Hukum, Dilema Antara Hukum Dan Kekuasaan. 2nd ed. Bandung: Yrama Widya, 2016.

Ashiddiqie Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Sirajuddin. Hukum Tata Negara Indonesia. Malang: Setara Press, 2015.

Zulkarnaen. Hukum Konstitusi. Bandung: Pustaka Setia, 2012.

Efendi, A’ an, and Ochtorina Susanti, Dyah. Ilmu Hukum. 1st ed. Jakarta: Kencana, 2021.

Najih Mohammad. Pengantar Hukum Indonesia. Malang: Setara Press, 2016.

Shalihah, Fithriatus. SOSIOLOGI HUKUM. Depok: RajaGrafindo Persada, 2017.

Sumber Elektronik

ICJR. “Berdasarkan Tiga Putusan Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung Harus Segera Mencabut SEMA No 7 Tahun 2014.” Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), 2016. https://icjr.or.id/berdasarkan-tiga-putusan-mahkamah-konstitusi-mahkamah-agung-harus-segera-mencabut-sema-no-7-tahun-2014/. (di akses 26 oktober 2023)

———. “ICJR Nilai Peraturan Pembatasan PK Lewat Surat Edaran MA Tak Tepat.” Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), 2015. https://icjr.or.id/icjr-nilai-peraturan-pembatasan-pk-lewat-surat-edaran-ma-tak-tepat/. (di akses 31 oktober 2023)

Sahbani Agus. “MA Kukuhkan PK Hanya Sekali.” HUKUMONLINE.COM, 2015. https://www.hukumonline.com/berita/a/ma-kukuhkan-pk-hanya-sekali-lt54a63a5b3fc57/. (di akses 4 november 2023)

———. “MK Batalkan Aturan PK Hanya Sekali.” HUKUMONLINE.COM, 2014. https://www.hukumonline.com/berita/a/mk-batalkan-aturan-pk-hanya-sekali-lt53187f2d25845/#!. (Di akses 11 november 2023)

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011

Downloads

Published

2023-12-02

How to Cite

Christoper Adrianto. (2023). Tinjauan Yuridis Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 07 Tahun 2014 Ditinjau dari Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 34/Puu-Xi/2013. Doktrin: Jurnal Dunia Ilmu Hukum Dan Politik, 2(1), 271–288. https://doi.org/10.59581/doktrin.v2i1.1960

Similar Articles

1 2 3 4 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.