Sengketa Ekonomi Syariah Diselesaikan Sesuai Dengan Persyaratan Yang Diatur Mahkamah Agung
DOI:
https://doi.org/10.59581/deposisi.v1i1.610Keywords:
decision, dispute, sharia economyAbstract
The large number of people who use sharia contracts has a strong correlation with the number of sharia economic conflicts. Either party may breach the contract or engage in illegal acts giving rise to law. If a lawsuit occurs, the aggrieved party can file a lawsuit against the lawsuit, but the judge turns out that during the examination of the case, it determines that the contract in question is not in accordance with sharia law, even though neither party owns it. filed a lawsuit to be terminated. To examine sharia economic dispute cases, judges are required to follow certain provisions from the Supreme Court. In this study, the authors also used a conceptual approach to examine.
Islamic legal concepts related to improper contracts. govern Islam. The authors of this study draw the conclusion that there are still many legal discussions governing sharia economics; existing laws only regulate in general and globally, and sometimes even conflict with each other. Due to loopholes in the law, the Supreme Court established guidelines for reviewing sharia economic cases. The guidelines contain several provisions that are inconsistent or even contradict one another, so that ijtihad is required from the judge's side to uphold the principle of divinity. so that the choice is only based on the rules stipulated by Islamic law. then the Supreme Court sets guidelines for reviewing sharia economic cases. The guidelines contain several provisions that are inconsistent or even contradict one another, so that ijtihad is required from the judge's side to uphold the principle of divinity. so that the choice is only based on the rules stipulated by Islamic law.. then the Supreme Court sets guidelines for reviewing sharia economic cases. The guidelines contain several provisions that are inconsistent or even contradict one another, so that ijtihad is required from the judge's side to uphold the principle of divinity. so that the choice is only based on the rules stipulated by Islamic law.
References
Abdullah, EA (2016). akad sebagai teks syariah. 1–8.
Agustina, MIL (2019). Penerapan Asas Sidang Sederhana, Cepat, dan Murah dalam Penumpukan Perceraian dan Harta Bersama di Pengadilan Syar'iyah Banda Aceh. Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam, 3(1), 241–266.
Abdullah, Z., & Wijaya, E. (2019). Dinamika Pelaksanaan Ijtihad Bidang Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan. 49(2). 299.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. ruang perpustakaan. Eka, A. (2012). Solusi Ketika Terjebak Kasus Bisnis. Meraih Asa Sukses.
Hasan Echlos, JM, & Shadily. (1996). Kamus Bahasa Inggris Indonesia dan Bahasa Inggris Indonesia. Gramedia.
H. Abustam. (nd) Implementasi Ikrar Cerai Di Hadapan Sidang Pengadilan Agama (Tinjauan Filsafat Hukum Islam). Jurnal Hukum Keluarga Islam. Jilid: II. 159-178.
Hartini. (2009). Pengecualian Terhadap Penerapan Asas Ultra Petitum Partium Dalam Persidangan Peradilan Agama. Forum Hukum. Volume: 21, Nomor: 2. 203-408.
Hasan Basri, A., Muna, R., Alwi Hasan Siregar, M., (2021). Alternatif Despute Resolution (Adr) dalam Sengketa Bisnis Islam Perspektif Hukum Positif dan Hukum Islam. Al-Mabsut. Vol: 15. No: 2. 243-254.
Helmi, M. (2020). Penemuan Hukum oleh Hakim Berdasarkan Paradigma Konstruktivisme.
Jurnal Ilmu Hukum Kanun. 22(1). 111–132.
Kasmawati, K., Rivaldi, M., & Saputra, RA (2022). Analisis Hukum Jaminan Pembiayaan Modal Usaha Dalam Akad Mudharabah Pada Perbankan Syariah. PAMALI: Kajian Magister Hukum Pattimura. 2(1). 43.
LJ Van Apeldoorn. (2005). Pengantar Hukum. Pradnya Paramita.
Mahardipa, MW, & , Ni Putu Rai Yuliartini, RAW (2019). Implementasi Asas Peradilan Sederhana, Cepat Dan Murah Dalam Perkara Pidana Kelas I Pengadilan Negeri SingarajaB.E-Journal Komunitas Yustisia, Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan Hukum, 2(3), 181–191.
Mawey, GA (2016) Pertimbangan Hakim dalam Memberikan Putusan Terlepas dari Semua Gugatan. Lex Crimen. Vol: V No: 2. 82-90.
Mertokusumo, S. (nd). Hukum Acara Perdata Indonesia. Jakarta. kebebasan.
Mohammad, L. (2020). Penyelesaian Sengketa Hukum Pada Perbankan Syariah. Madani Syariah, 3, 61–71.
Mushthofa, Abd. H. (2019). Ijtihad Hakim dalam Penerapan Konsep Contra Legem Dalam Penetapan Perkara di Peradilan Agama. Legitima, Vol: I No: 2.1- 17
Muh Nasikhin. (2010). Perbankan Islam Dan Sistem Penyelesaian Sengketa. Fatwa.
Pattipawae, DR (2020). Keputusan Tata Usaha Negara Yang Berkuasa Eksekutorial Tidak Dipatuhi Oleh Pejabat Tata Usaha Negara. Saniri, 1(November), 1– 17.
Petanase, I. (1999). Peran Hakim Sebagai Pengubah Dan Pembaharu Hukum. 108-126 R Subekti. (td). Hukum kontrak. Penasihat Waktu.
Rasyid, A., & Putri, TA (2019). Kewenangan Lembaga Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah. Jurnal Yudisial, 12(2), 159.
Risdiana, R., & Taqiuddin, HU (2021). Penerapan Asas Pembuktian Minimal Dalam Perkara Hukum Perdata (Studi Putusan Pengadilan Negeri Selong Nomor: 55/Pdt.G/2020/PN.Sel). Jurnal Ilmiah Pendidikan Mandala, 7(2), 267– 277.
Romli, M. (2021). Konsep Syarat Sahnya Akad dalam Hukum Islam dan Syarat Sahnya Perjanjian dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Tahkim, XVII(2), 177–188.
S Pradja, J. (2012). Ekonomi Syariah . Perpustakaan Setia.
Saputra, R., (2019). Pergeseran Prinsip Hakim Pasif menjadi Aktif dalam Praktek Peradilan Perdata dari Perspektif Hukum Progresif. Wacana Hukum: Jurnal Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi. Vol: 25, angka: 1.10-18.
Saputra, Dian, Jamaluddin, Y. (2021). Perlindungan Hak Perempuan Dan Anak Dalam Putusan Verstek Di Pengadilan Idi Shar'iyah. Jurnal Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh, 9(2), 1–24.
Satria Effendi M. Zein. (2004). Masalah Hukum Keluarga Islam Kontemporer. keemasan.
Sinaga, NA, & Darwis, N. (2020). Cidera Janji dan Konsekuensi dalam Pelaksanaan Perjanjian. “Solusi Sengketa Ekonomi Syariah….” Amrullah
Sudirman L, Hasanuddin Hasim, & Abdul Hafid. (2019). Implementasi Kode Etik dan Tata Tertib Hakim pada Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar. Jurnal Hukum Keadilan Laut, 14(2), 179–199.
Sugeng AS Gambang, & Sujayadi. (2011). Hukum acara perdata dan dokumen litigasi untuk kasus perdata. keemasan.
Sunarto. (2014). Peran aktif hakim dalam perkara perdata. keemasan.
Susanti, DO, & Efendi, A. (2019). Memahami Teks Hukum dengan Metode Tafsir Eksegetis. Jurnal Kertha Patrika, 41(2), 141.
Sugeng Ariadi, BS, Wahyudi, J., Akbar, R., Aplikasi, K., & Sugeng Ariadi Subagyono, B. (2014). Kajian Penerapan Asas Ultra Petita Pada Petitum Ex Aequo Et Bono. Yuridika: Vol: 29. Nomor: 1100-112.
Yani Iyan, R. (2012). Peran Hukum dalam Pembangunan Ekonomi. Jurnal Pembangunan Sosial Ekonomi. Nomor: 5. 166-180.
Zaifudin, T. (2018). Kebenaran Formal dalam Pembuktian di Pengadilan Agama. Actualita, Vol: I. Nomor: 2. 330-349.