Peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam Pembangunan di Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda Kota Bima

Authors

  • Furkan Zulfikar Rahfani Universitas Mbojo Bima

DOI:

https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v1i4.4470

Keywords:

Role, Community , Empowerment Institution

Abstract

The purpose of this study was to determine the role of the Kelurahan Community Empowerment Agency in coordinating development planning, the role of the Kelurahan Community Empowerment Agency in coordinating the planning of community institutions, and the role of the Kelurahan Community Empowerment Agency in planning development activities in a participatory manner in Santi Village, Bima City. This type of research is descriptive qualitative. Data collection techniques are interviews, observation, and documentation. Informants included the village head, village staff, LPM administrators, PKK administrators, Youth Organization administrators, Rukun Warga administrators, Rukun Tetangga, and residents who made arrangements in Santi Village. Determination of informants using purposive sampling technique. The analysis technique used is descriptive qualitative analysis, which starts from data reduction, data display, and verification and conclusion making. The research results obtained are: 1) with regard to coordinating development planning as the role of the Village Community Empowerment Institution, the results obtained have played a role and are in accordance with the mandate of Permendagri Number 5 of 2007 concerning Structuring Community Institutions and Government Regulation Number 73 of 2005 concerning Structuring Village Institutions. 2) With regard to coordinating the planning of community institutions as the role of the Kelurahan Community Empowerment Agency, the results obtained are as follows.

References

Andrianto, N. (2007). Transparansi dan akuntabilitas publik melalui e-Government. Malang: Bayumedia Publishing.

Atmaja, D. A. (2016). Analisis pengelolaan keuangan dan kekayaan desa (Studi kasus di Desa Plesungan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar). Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BPKP. (2016). Buku saku pengelolaan keuangan desa. Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah.

Bungin, B. (2012). Metode penelitian kualitatif: Aktualisasi metodologis ke arah ragam varian kontemporer (Cetakan kedua). Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Haris, S., & Dkk. (2002). Desentralisasi, demokratisasi dan akuntabilitas pemerintah daerah. Jakarta: Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI).

Mahmudi. (2010). Manajemen kinerja sektor publik. Yogyakarta: BPFE.

Mardiasmo. (2009). Akuntansi sektor publik. Yogyakarta: ANDI.

Mohammad, I., & Dkk. (2014). Konsep dan pengukuran akuntabilitas. Jakarta: Universitas Trisakti.

Nursansiwi, D. A., & Wardani, M. (2022). Books. Retrieved from http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.

Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua PP 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Permendagri No. 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.

Rahardjo, M. (2017). Studi kasus dalam penelitian kualitatif: Konsep dan prosedurnya. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Regulasi dan Peraturan:

Saidi, M. D. (2008). Hukum keuangan negara. Jakarta: Rajawali Pers.

Salamm, A., & Dkk. (2002). Akuntabilitas dalam otonomi daerah. Jakarta: LIPI (P2P-LIPI).

Supriyati. (2011). Metodologi penelitian. Bandung: Labkat Press.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 140/640/SJ tanggal 22 Maret 2005 perihal Pedoman Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Daerah.

Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Usman, A. (2008). Mari belajar meneliti. Yogyakarta: Genta Press.

Downloads

Published

2023-11-30

How to Cite

Furkan Zulfikar Rahfani. (2023). Peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam Pembangunan di Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda Kota Bima. Jurnal Hukum Dan Sosial Politik, 1(4), 296–306. https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v1i4.4470