Implikasi Hukum Dalam Transfer Jaminan Fidusia Tanpa Persetujuan Penerima Fidusia
DOI:
https://doi.org/10.59581/doktrin.v2i2.2706Keywords:
Criminal Liability, Fiduciary Collateral, TransferAbstract
The aim of this research is to identify and analyze the factors that drive fiduciaries to transfer fiduciary objects to third parties without the consent of the fiduciary receiver. Furthermore, this study also aims to analyze the legal protection provided to the fiduciary receiver concerning the transfer of fiduciary collateral conducted by the fiduciary without the consent of the fiduciary receiver. Lastly, this research will examine the criminal liability that arises from the transfer of fiduciary collateral without the consent of the fiduciary receiver.In conducting this research, the researcher employs a normative-empirical legal research approach, utilizing the statutory approach, comparative approach, and case approach. Criminal liability in the transfer of fiduciary collateral without the consent of the receiver may result in criminal responsibility for the fiduciary. Article 36 of Law Number 42 of 1999 concerning Fiduciary Collateral stipulates that a fiduciary who transfers the collateral object without written consent from the fiduciary receiver may be held criminally accountable..
References
Buku
Anggun, Windy Permata , 2019 . Perlindungan Hukum Bagi Penerima Fidusia Atas Jaminan Berupa Piutang Berdasarkan Surat Daftar Piutang Yang Dibuat Oleh Pemberi Fidusia (Studi Terhadap Pasal 9 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia). Diss. Brawijaya University.Noor, Tajuddin. (2019) "Analisis Hukum Terhadap Penyelesaian Sengketa Hutang Piutang Melalui Akta Perdamaian (Studi Putusan Nomor: 1/Pdt. GS/2017/PN. Blg)." Jurnal Hukum Kaidah: Media Komunikasi dan Informasi Hukum dan Masyarakat 18.3.
Abdulkadir Muhammad,(2008) “Hukum Perikatan”, dalam Titik Triwulan Tutik,Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional. Jakarta: Kencana.
D.Y Witanto, (2016) Hukum Jaminan Fidusia Dalam Perjanjian Pembiayaan Konsumen,
Mandar Maju, Bandung,.
Gatot, Supramono,(2013)Perjanjian Utang Putang, Jakarta: kencana.
Maryam Darus Badrulzaman,(2008) dkk, “Kompilasi Hukum Perikatan”, dalam Titik Triwulan Tutik,Hukum Perdata Dalam Sistem Hukum Nasional. Jakarta: Kencana.
Syahron Sahputra. (2020) "Pertanggungjawaban Pidana terhadap Pengalihan Benda Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Kredit." Jurnal Ilmiah Advokasi 8.1.
Prabowo, Radhika Bagas, and Abdul Salam. (2021) "Akibat Hukum Pengalihan Objek Jaminan Fidusia Atas Nama Pasangan Dalam Perkawinan Sebagai Pemberi Fidusia Oleh Pasangan Lainnya (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor: 853/PID. SUS/2019/PN PBR)." Indonesian Notary 3.1.
Sri Rezeky Hartono, (2010) Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Sinar Grafika, Jakarta.
Soegianto, Soegianto, (2019) Diah Sulistiyani RS, and Muhammad Junaidi. "Eksekusi Jaminan Fidusia Dalam Kajian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia." Jurnal Ius Constituendum 4.2.
Satriya, Rilla Rininta Eka. (2020) "Pengalihan Obyek Jaminan Fidusia oleh Debitur Tanpa Persetujuan Kreditur dalam Perjanjian Kredit Bank." Diakses Dari Http://Mnotariat. Narotama. Ac. Id/Wp-Content/Uploads/2016/05/Pengalihanobyek-Jaminan-Fidusia-Oleh-Debitur-Tanpa-Persetujuankreditur-Dalam-Perjanjian-Kredit-Bank. Pdf, Pada Tanggal 12.