Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dalam Penertiban Minuman Beralkohol di Kabupaten Timor Tengah Selatan

(Studi Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dalam Penertiban Minuman Beralkohol di Kabupaten Timor Tengah Selatan)

Authors

  • Oberlin Seobil Penu Universitas Nusa Cendana
  • Yosef Mario Moentero Universitas Nusa Cendana
  • Rafael Rape Tupen Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.59581/deposisi.v2i2.3073

Keywords:

Civil Service Police Unit Function, Inhibiting Factors, Alcoholic beverages

Abstract

Often viewed as drinks that can provide tranquility and warmth to the drinker, especially during the rainy season. Drinking alcoholic beverages has even become a tradition for the people in this district. As a result of this tradition, the circulation of alcoholic beverages without or lacking permits (IP-MB) can easily proliferate. 1.To understand and analyze the implementation of the Function of the Civil Service Police Unit in Regulating Alcoholic Beverages in South Central Timor District. 2. To identify and analyze the Factors Inhibiting the Function of the Civil Service Police Unit in Regulating Alcoholic Beverages in South Central Timor District. This research was conducted within the jurisdiction of the Civil Service Police Unit in South Central Timor District, using the Juridical Empirical method. The aspects studied include the Function of the Civil Service Police Unit in Regulating Alcoholic Beverages and the Inhibiting Factors of the Civil Service Police Unit in Regulating Alcoholic Beverages in South Central Timor District. Data collection involved both Primary and Secondary data. The research findings indicate that the Function of the Civil Service Police Unit in regulating alcoholic beverages is achieved through the implementation of Standard Operational Procedures (SOP), the regulation of permits for alcoholic beverage businesses, and enforcement against violations of alcoholic beverage consumption. Factors inhibiting law enforcement regarding permits for alcoholic beverage businesses include enforcement factors, socialization factors, infrastructure factors, budget constraints, the number of competent officials, and bureaucratic complexities in permit administration.  

References

Achmad Ali. 2002. Menguak Tabir Hukum, Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis Jakarta: The World Bank

Boedianto, Akmal. 2010. Hukum Pemerintahan Darah: Pembentukan petaturan Daerah ABPD Partisipatif. Yogyakarta: Laks Bang.

Bohari, Pengawasan Keuangan Negara, Rajawali Pers, Jakarta, 1992.

Darmawan, Steven. 2010. Pengertian Minuman keras dan Dampaknya. Bandung Remaja. Rosdakarya

Haryanti, T. 2014. Hukum Dan Masyarakat. Tahkim. Vol 10.2 https://doi.org/10.33477/thk.v10i2.57

Jimly Asshiddiqie. 2006. Pengantar Ilmu Hukum, Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI Jakarta.

Kusumaatmajaya, Mohtar .2008. Hukum, Masyarakat dan Pembangunan, Bandung: Binacipta

Lathif, N. 2017. Teori Hukum Sebagai Sarana / Alat Untuk Memperbaharui Atau Merekayasa Masyarakat Nazaruddin. Pakuan Law Review

M. Ali Zaidan. 2016. Kebijakan Kriminal. Jakarta: Sinar Grafik.

M. Faal. 2011. Penyaringan Perkara Pidana Oleh Polisi (Deskresi Kepolisian). Jakarta:Pt Pradnya Paramita

Mawardi, D. R. 2015. Fungsi Hukum Dalam Kehidupan Masyarakat. dalam Masalah-Masalah Hukum. Vol 44(3). https://doi.org/10.14710/mmh.44.3.2015.275-283

Moeljatno. 2013. Asas-asas Hukum Pidana. Surabaya: Putra Harsa

Nurmayani. 2009. Hukum Administrasi Daerah, Bandar Lampung

Peraturan daerah Kabupaten TTS Nomor 1 Tahun 2017 khususnya Pasal 44 yang mengatur tentang pengendalian minuman keras tanpa izin.

Peraturan Mentri Perdagangan No 20/M-Dag/PER/4/2014 tentang pengendalian dan pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol.

Rahardjo, Satjipto. 2009. Hukum dan Perilaku (Hidup Baik adalah Dasar Hukum yang Baik), Jakarta: Kompas Media Nusantara

Saiful Anwar. 2004. Sendi-Sendi Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Glora Madani Press

Soejono dan H Abddurahman. 2003. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka cipta

Soerjono Soekanto. 2013. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: UI Press

Syamsuddin Haris. 2007. Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Jakarta: Lipi Pres

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Otonomi Daerah

Utami, W. 2020. Hukum Sebagai Agen Pengendali Sosial Dalam Masyarakat Ditinjau Dari Segi Sosiologi Hukum.

Y. Sri Pudyatmoko. 2009. Perizinan Problem dan Upaya Pembenahan, Jakarta: Grasindo

Yudho, W., & Tjandrasari, H. 2017. Efektivitas Hukum Dalam Masyarakat. Jurnal Hukum & Pembangunan.

Published

2024-05-02

How to Cite

Oberlin Seobil Penu, Yosef Mario Moentero, & Rafael Rape Tupen. (2024). Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dalam Penertiban Minuman Beralkohol di Kabupaten Timor Tengah Selatan: (Studi Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dalam Penertiban Minuman Beralkohol di Kabupaten Timor Tengah Selatan). Deposisi: Jurnal Publikasi Ilmu Hukum, 2(2), 244–261. https://doi.org/10.59581/deposisi.v2i2.3073

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.