Peran Lembaga Non-Pemerintah dalam Perlindungan Hak Ulayat Masyarakat Adat terhadap Ekspansi Perkebunan Sawit

Authors

  • Salma Inayah Novialita Boru Tambunan Universitas Negeri Semarang
  • Marselino Bensananda Ernanto Universitas Negeri Semarang
  • Annabel Shelomita Universitas Negeri Semarang
  • Aprila Niravita Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v2i4.4138

Keywords:

Customary land rights, Agrarian conflicts, Non-Governmental Organizations

Abstract

Agrarian conflicts related to customary land rights in Indonesia, particularly due to the expansion of oil palm plantations, have become a complex issue that has had a major impact on the social, cultural, and economic lives of indigenous communities. Land conversion carried out without adequate consent from indigenous communities often results in unilateral land acquisition, which triggers prolonged conflict. This article discusses the strategic role of non-governmental organizations (NGOs) in protecting indigenous peoples' rights through legal assistance, policy advocacy, and mediation. NGOs play a role in strengthening the legal position of indigenous communities, raising awareness of their rights, and bridging communication between indigenous communities, the government, and companies. However, this role faces challenges in the form of limited authority, external pressure, and overlapping agrarian regulations. This article emphasizes the importance of recognizing indigenous peoples' rights, improving regulations, and an inclusive conflict resolution approach so that economic development can proceed without sacrificing the sustainability of indigenous peoples' lives and cultures.

References

Bustam, M. (2021). Peran Lembaga Swadaya Masyarakat dalam Penetapan Taman Nasional Lore Lindu: Studi Yayasan Tanah Merdeka dalam Memperjuangkan Hak Masyarakat Katu. Journal of Social Development Studies, 2(1), 52–66. https://doi.org/10.22146/jsds.1358

Dewi, A. N. B. (2024). Viralnya Kampanye “All Eyes on Papua” Terindikasi FoMO. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(5), 6411–6422.

Ella Rumapea, A., Hidayat Sardini, N., & Ghulam Manar, D. (2024). Konflik Pemodal Besar Versus Masyarakat Adat (Studi Kasus : Pandumaan-Sipituhuta, Humbahas). Journal of Politic and Government Studies. http://www.fisip.undip.ac.id

Faiz, P. M. (2017). Teori Keadilan John Rawls (John Rawls’ Theory of Justice). SSRN Electronic Journal, October. https://doi.org/10.2139/ssrn.2847573

Indriane, N. (2019). Sirih-Pinang: Pendekatan Kearifan Lokal Sebagai Resolusi Konflik Non-Kekerasan (Konflik Perluasan Lahan Kelapa Sawit Milik Tanah Adat Suku Iwaro, Sorong Selatan). Proceeding International Seminar on Conflict and Violence: Historical Reconstructions and Cultural Resolutions, 211. https://journal.unhas.ac.id/index.php/SSIHSS/article/view/7482

Juang, N. A., Rambe, I. N., Berutu, R. P., & Telaumbanua, B. K. (2024). URGENSI PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT HUKUM ADAT PADA PRAKTIK BISNIS (PERSPEKTIF PERPRES NOMOR 60 TAHUN 2023). Jurnal Hukum & Pembangunan Masyarakat, 15(6).

Kereh, G. C. (2024). ANALISIS YURIDIS PENETAPAN STATUS KELAYAKAN LINGKUNGAN DALAM RENCANA KEGIATAN USAHA (Studi Kasus: PT. Indo Asiana Lestari di Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan Tahun 2023). LEX PRIVATUM, 13(5).

Komnas, H. A. M. (2016). Konflik agraria masyarakat hukum adat atas wilayahnya di kawasan hutan. Komnas HAM.

Lubis, A. F. (2021). Kedudukan Hukum Dari Hak Ulayat Dalam Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Pertahanan Negara Di Provinsi Papua Barat. Jurnal Esensi Hukum, 3(2), 170–187.

M.Ondikeleuw, H. (2015). Peran Kelembagaan Adat Dalam Pengadaan Lahan Untuk Pembangunan di Kota Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 11(2), 182. https://doi.org/10.14710/pwk.v11i2.10847

Muhammad Yasir. (2023). Sinergitas Antara Lembaga Pemerintahan, Non Pemerintahan, dan Masyarakat untuk Mewujudkan Reforma Agraria di Kabupaten Bojonegoro. Binamulia Hukum, 12(1), 1–10. https://doi.org/10.37893/jbh.v12i1.443

Niravita, A., & Anitasari, R. F. (n.d.). EKSISTENSI HAK ATAS TANAH DI ATAS HAK PENGELOLAAN DI KABUPATEN SEMARANG.

Ola Gelu, K., Yohanes, S., & Kosmas, E. (2023). Implikasi Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU- X/2012 Terhadap Eksistensi Masyarakat Hukum Adat. COMSERVA : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 3(02), 407–417. https://doi.org/10.59141/comserva.v3i02.778

Peran Kelembagaan Masyarakat Adat. (2021). Pharmacognosy Magazine, 75(17), 399–405.

Saputra, H., Jaya, M., & Maryam, S. (2019). Kedudukan dan peranan hukum adat dalam Penyelesaian konflik. Jurnal Politik Dan Pemerintahan Daerah, 1(1), 17–29. https://doi.org/10.36355/jppd.v1i1.2

Selatan, K. M., & Mamesah, E. L. (2021). 1 2 3 4. 9(1).

Suhadi, S., & Niravita, A. (2024). Urban agrarian reform: opportunities and challenges for land rights among low-income communities. Legality: Jurnal Ilmiah Hukum, 32(2), 348–373.

Sulistiyo, S., & Rinaldi, K. (2023). Upaya Damai Terkait Perselisihan Ahlifungsi Tanah Adat Di Hutan Lindung Tesso Nilo Antara Masyarakat Dengan BKSDA Riau (Studi Kasus Di Desa Air Hitam Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan). SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Hukum, 2(2), 93–100.

Downloads

Published

2024-10-31

How to Cite

Salma Inayah Novialita Boru Tambunan, Marselino Bensananda Ernanto, Annabel Shelomita, & Aprila Niravita. (2024). Peran Lembaga Non-Pemerintah dalam Perlindungan Hak Ulayat Masyarakat Adat terhadap Ekspansi Perkebunan Sawit. Jurnal Hukum Dan Sosial Politik, 2(4), 34–49. https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v2i4.4138

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.