Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Lintas Sektor (Lintor) di Kantor Pertanahan Kota Kupang Sebagai Upaya Memperoleh Kepastian Hukum Hak Atas Tanah

Authors

  • Miftahul Chair Universitas Nusa Cendana
  • Agustinus Hedewata Universitas Nusa Cendana
  • Orpa J Nubatonis Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v2i2.2919

Keywords:

Land Registration, Implementation, Obstacles

Abstract

Cross-sector land registration is land registration with subsidized assistance for low- income people who work in small and medium enterprises, SMEs, agriculture, fishermen, and fish farmers, in this case financing land rights certification services at the land office. That is how the issue is stated. (1) How Kupang City should go about implementing cross-sector land registration. (2) What are the challenges facing Kupang City in adopting cross-sector land registration? (3) How may cross-sector land registration be implemented in Kupang City? Empirical research is the methodology employed, and data is gathered through a literature review and interviewing 20 respondents. The findings of the study demonstrate (1) Kupang City's cross-sector land registration implementation procedure. Cross-sector land registration is implemented sporadically, making it a cross-sectoral process. sector comes before the gathering of legal data. (2) Obstacles to the implementation of cross-sector land registration in Kupang City include many incomplete documents, absences during the socialization of land title certificates, and problems with the applicant's land. (3) The solution to the obstacles to implementing cross-sector land registration is that the land authorities carry out monitoring and evaluation every week From the onset to the conclusion of the cross-sector implementation, and the community participates more in cross- sector implementation activities. This research has led to the following conclusions: (1) cross-sector land registration implementation Planning, negotiation, team building, gathering legal data, certification, and reporting are the phases of implementation that will take place in Kupang City based on the decision made by the head of the Kupang City Land Office. (2) Barriers to the implementation of cross-sector land registration In Kupang City, obstacles occur internally and externally, internal land parties must build relationships with related agencies and externally there are still many incomplete files, lack of community participation and land problems. (3) How to get around roadblocks in the way of Kupang's cross-sector land registration implementation; how to have officers be more proactive in reaching out to pertinent agencies and supplying information about cross-sector land registration.

References

Perolehan Hak Atas Tanah. Jakarta: Prenada media group.

Hukum Pengadaan Tanah (Pengadaan Hak Atas Tanah Untuk Kepentingan Umum Pra Dan Pasca Reformasi). Malang: Setara Pers.

A.P Parlindungan. 1999. Pendaftaran Tanah Di Indonesia. Bandung Penerbit Manda Maju.

Arie S. Hutagalung. 2005. Tebaran Pemikiran Seputar Masalah Hukum Tanah, Lembaga Pemberdayaan Hukum Indonesa. Jakarta: Lembaga Penerbit Hukum Indonesia (LPHI).

Boedi Harsono. 2003. Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya. Jakarta: Djambatan.

Dyah Ochtorina Susanti-A’an Efendi. 2015. Penelitian Hukum (Legal Research).

Edy Nuryanto. 2006 Penddaftaran tanah secara massal Swadaya (SMS) Sebagai Upaya Memperoleh Kepastian Hukum Hak Atas tanah Di desa Mulyodadi kecematan Bambanglipura Kabupaten Bantul. Semarang (ID): Universitas Dipone goro

Ella Oktaviani, Universitas Jember,Tahun 2019 yang berjudul “program Pendaftaran Tanah Lintas Sektor Sebagai Upaya Memperoleh Kepastian Hukum Hak atas Tanah di Kabupaten Banyuwangi”

Erna Sri Wibawanti, Hak Atas Tanah dan Peralihannya, 2013, Liberty, Yogyakarta John Salindeho. 1987. Masalah Tanah Dalam Pembangunan. Jakarta: Sinar Grafika. Jonaide Efendi. 2018. Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris.Pranada Media,

Indri Hadisiswati. 2014. Kepastian Hukum Dan Perlindungan Hukum Hak Atas Tanah. Jakarta: Sinar Grafika.

Marihot P. Siahaan. 2005. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Moleong. LJ. Metodologi Peneltian Kualitatif Edisi revisi, Bandung: PT, Remaja Rosdakarya.2011.

Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

Peter Mahmud Marzuki. 2014. Penelitian Hukum. Jakarta: Prenadamedia Group. Rahmadi.2001. Pengantar Metodologi Penelitian. Antasari Press Banjarmasin.

Reika juwita Mandasari. Universitas Airlangga, Tahun 2012 yang berjudul “Program Sertipikasi Hak Atas Tanah Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Sebagai Upaya Pemberdaya Usaha Masyarakat.

Rosady Ruslan. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada.

Rusmadi Murad. 2013. Administrasi Pertanahan, Pelaksanaan Hukum Pertanahan Dalam Praktek. Bandung: Mandar Maju. 2013.

Samun Ismaya. 2011. Pengantar Hukum Agraria. Yogyakarta: Graha ilmu.

Setia adi prakasa. Universitas Maria Kudus, Tahun 2019 yang berjudul “Optimalisasi sertifikat Tanah Program Lintas Sektor Nelayan di Kabupaten Pati”

Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta Bandung, 2018 Soerjono Soekanto. 2014. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta:

Umar Said Sugiarto. 2015. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: Sinar grafik

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.

Urip Santoso. 2011. Pendaftaran Dan Peralihan Hak Atas Tanah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Winahyu Erwiningsih. 2009. Hak Menguasai Negara Atas Tanah. Yogyakarta: Total Media.

Downloads

Published

2024-03-23

How to Cite

Miftahul Chair, Agustinus Hedewata, & Orpa J Nubatonis. (2024). Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Lintas Sektor (Lintor) di Kantor Pertanahan Kota Kupang Sebagai Upaya Memperoleh Kepastian Hukum Hak Atas Tanah. Jurnal Hukum Dan Sosial Politik, 2(2), 286–298. https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v2i2.2919

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.