Tinjauan Penerapan Sanksi Kasapekang Di Desa Adat Dewasana Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia (HAM)

Authors

  • Ida Bagus Gede Giri Putrayasa Universitas Udayana
  • Ni Nyoman Sukerti Universitas Udayana

DOI:

https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v1i4.1218

Keywords:

Bali, Awig-awig, Customary Law, Human Rights

Abstract

The purpose of writing this research is to find out the regulation of kasapekang sanctions and the implementation of kasepekang sanctions imposed on residents in Dewasana Traditional Village based on the perspective of Human Rights (HAM). The research that the researcher conducted was empirical research using a statutory approach, case approach, facts and comparisons. The results of the study show that the regulations that guarantee the existence of customary law communities are regulated according to Indonesian positive law in the 1945 Constitution article 18b paragraph 2 and also village awig-awig, especially the Dewasana Customary Village related to kasapekang sanctions are regulated in the village awig-awig in pawos 69. Kasepekang sanctions when viewed from a human rights perspective can lead to human rights violations because they are contrary to the formulations in the 1945 Constitution. For the implementation of kasepekang sanctions imposed on residents of Desa Adat Dewasana, it has been carried out in accordance with awig-awig pawos 69. In its implementation, the stage of imposing sanctions is considered quite mild, but it can also cause human rights violations.

References

Buku:

Bambang Waluyo, 2008, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta.

Jurnal:

Duarsa, I Gede Yoga P., dan Sudibya, I Nyoman Gede Sugiartha D. G., 2020, “Penerapan Sanksi Adat Kasepekang Di Desa Adat Tanjung Benoa Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung”, Jurnal Konstruksi Hukum Vol. 1, No. 1.

Ketut Arya Sunu, I. G., Sanjaya, D. B., dan Sugiartha, W., 2015, “Harmonisasi, Integrasi Desa Pakraman dengan Desa Dinas yang Multietnik dan Multiagama Menghadapi Pergeseran, Pelestarian, dan Konflik di Bali”, Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, Vol. 3, No.2.

Kristiono, N., 2017, “Pola Kehidupan Masyarakat Adat Desa Tenganan Pegringsingan Bali”, Integralistik, Vol. 28, No. 2.

Larantika, Anak Agung Ayu Dewi. 2017. “Peran Desa Adat Dalam Penertiban Penduduk Pendatang Di Kota Denpasar”, Jurnal Dialektika, Vol. 2, No. 1.

Made Adi Widnyana, I., dan Tagel, Dewa Putu, 2019, “Penerapan Sanksi Adat Dedosan dalam Awig-Awig Banjar Pegok Desa Adat Sesetan”, Vyavahara Duta, Vol. 1, No. 2.

Wibawa, Gede Yoga S., dan Wiradnyana, I Gede Arya, 2017, “Implementasi Hukum Adat Dengan Sanksi Kasepekang Ditinjau Dari Perspektif Hak Asasi Manusia”, Pariksa: Jurnal Hukum Agama Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Vol. 1, No. 1.

Ketentuan Perundang-Undangan:

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

Peraturan Daerah 6 Tahun 1986 Tentang Kedudukan, Fungsi, Dan Peranan Desa Adat Sebagai Kesatuan Masyarakat Hukum Adat Dalam Provinsi Daerah Tingkat I Bali. Lembaran Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor 3.

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali No 3 Tahun 2001 Tentang Desa Pekraman. Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2003 Nomor 11. Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 3.

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Desa Adat Di Bali. Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2019 Nomor 4. Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 4.

Downloads

Published

2023-08-29

How to Cite

Ida Bagus Gede Giri Putrayasa, & Ni Nyoman Sukerti. (2023). Tinjauan Penerapan Sanksi Kasapekang Di Desa Adat Dewasana Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia (HAM). Jurnal Hukum Dan Sosial Politik, 1(4), 100–112. https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v1i4.1218

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.