Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Penglihatan dan Pendengaran Dengan Pemberian Intervensi Terapi Musik Dangdut di Yayasan Rehabilitasi Mental Griya Bhakti Medika
DOI:
https://doi.org/10.59581/diagnosa-widyakarya.v2i2.3141Keywords:
Hallucination, Schizophrenia, Music TherapyAbstract
Background: Mental disorders are conditions in which mental functions, thought processes, emotions, feelings, psychomotor and verbal behavior are disrupted which becomes a group of clinical symptoms accompanied by suffering and results in disruption of an individual's humanistic function (Ramadani et al, 2020). One type of mental disorder is schizophrenia, where the main perception disorder in schizophrenic patients is hallucinations. Hallucinations are changes or perceptions that there is unfavorable stimulation from within the individual or from outside the individual accompanied by a reduced, excessive or distorted response (Rustika, 2020). One non-pharmacological implementation strategy for patients with hallucinations is by providing music therapy (Alfionita, 2016). Method: Giving therapy to listen to dangdut music to patients for 4 days is carried out 1 day once therapy for 10-15 minutes. Results: After the intervention of giving menmusic therapy for 4 days, it was found that the patient experienced a decrease in signs and symptoms of hallucinations from initially a score of 8 to 2. Conclusion: Providing dangdut music therapy can help reduce the frequency of hallucinations. This is due to the diversion of the patient's attention from the hallucinatory sounds to the dangdut music he hears. rebuking and music to reduce the symptoms of the hallucinations he was suffering from.
References
Alfionita, E. H. (2016). Eksperimentasi Metode Terapi dengan Menggunakan Terapi Musik untuk Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Surakarta: Institut Senin Indonesia Surakarta.
Amelia, T. R. (2023). Studi Kasus : Efektifitas Terapi Menghardik dan Musik untuk Mengurangi Tanda Gejala dan Frekuensi Halusinasi. Tangerang: Universitas Yatsi Madani.
Grace, S. D. (2020). Pengaruh Terapi Musik Dangdut Terhadap Penurunan Halusinasi Pendengaran pada Pasien dengan Halusinasi Pendengaran di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu. Bengkulu: Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa (Teori dan Aplikasi). Jakarta: Andi offset.
Nurarif, A., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC NOC. Yogyakarta: Mediaction Publishing.
Ramadani, Endah, & Wardani, Y. (2020). Upaya Menurunkan Perilaku Mencederai Diri Pasien Skizofrenia dalam Pembelajaran Praktik Klinik Online. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 335-348.
Rustika. (2020). Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realitas Sesi I : Pengenalan Orang Pasien Halusinasi Pada Skizofrenia.
Rosiana. (2023). Efektititas Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Penurunan Skor Halusinasi Pendengaran pada Pasien Skizofrenia. Pekanbaru: Universitas Riau.
Wahyuni, S. E., Keliat, B. A., Susanti, H., & Yusron. (2021). Penurunan Halusinasi pada Klien Jiwa Melalui Cognitive Behavior Theraphy. Jurnal Keperawatan Indonesia , 14(3).
Yanti, D. A. (2020). Efektivitas Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem. Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi , 125-131.
Yusuf. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jilid I. Jakarta: Salemba Medika.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 DIAGNOSA: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.